Thursday, December 8, 2011

Welcome home Mom an Dad!

This post has been in my draft box since like 2 weeks ago. How come I didn't realize that I haven't even click the "publish  post" button? KYAAAA! Basi luar biasah! Haha! Pardon this clumsy girl.. So here the expired story goes..

I can't even explained how excited I was when I got a text from my dearly Dad said that he'll be home on Friday. Hoaaaa! I just can't barely waitt! Aslik. Heran, dulu sering banget denger cerita temen yang girang serta bebas merdeka waktu ditinggal orang tua mereka naik haji. Yah, gak salah juga sih. The thing is, IT WASN'T HAPPENED TO ME! Entah gw yang berlebihan atau terlalu parno, tapi serius deh, how could you be that heartless to celebrate your freedom with party and stuffs while your parents are struggle and praying for you there? I don't know bout you, but I just can't! Setiap mau melakukan hal-hal yang gw tau mereka gak akan suka (yang bahkan disaat mereka di Jakarta sering gw lalukan), gw selalu kepikiran mereka lalu enggan melakukannya. In every single thing. Setiap gw mau melakukan sesuatu lantas terbesit di otak gw "kalau gw melakukan ini akan ada imbas nya untuk mereka di sana kah?". Mungkin karena gw terlalu sering mendengar cerita tentang Haji yang cenderung serem-serem kali yah? Sebelum mereka berangkat, ex asisten rumah tangga gw pernah cerita kalau temennya pernah bikin "party" besar-besaran waktu kedua orang tuanya naik Haji (Well, I don't know what kind of party it was. But I can't think of anything other than Dangdutan party. Slap me please!), dan akhirnya kedua orang tuanya kembali ke tanah air dalam keadaan kaki ter-amputasi. Naudzubillahimindzalik amit amit cabang baby. Serem kan, bok? Cerita-cerita kayak gini lah yang membebani gw dan serta merta bikin gw parno berlebihan. I love my parents to the bones and I don't wanna bad things happen to them while they're having their quality time with the Almighty Allah. More over if I'm the one who responsible for it. So for those who celebrate it as a freedom, I tell you, freedom my azz! Gw bahkan lebih terkekang dari pada saat mereka ada di Jakarta. Terkekang sama bathin gw sendiri. Terkekang sama boundaries yang gw ciptakan sendiri. Selama ini gw mungkin sering menganggap lalu omongan Nyokap "jangan takut sama Mama, takut sama Allah". Baru di saat beliau berjarak ribuan mil, gw bener-bener merasakan ini. I know my Mom and Dad would never see what I did here, but Allah did!

Akhirnya tibalah hari di mana orang tua gw dijadwaklan untuk pulang. Dari pagi bangun tidur udah super excited. Di SMS bokap bilang kalau mereka akan tiba jam 21.30 dengan pesawat Emirates di terminal 2D. Gw sengaja gak ke ruangrupa hari itu.. padahal kalau dipikir datengnya juga malem deh. Hahah. But as I told you, I was just too excited! Sang pacar baik hati pun udah siap di rumah dari jam 4 sore. Nenek juga udah sibuk masak-masak buat nyambut kedatangan mereka. Sayangnya, adik gw lagi sibuk magang dan gak bisa ikut jemput bokap nyokap. Sehabis Maghrib dan makan malam, gw, pacar dan nenek pun berangkat ke bandara secara itu hari Jumat dan jalanan pasti.. ah ya sudahlah gak usah diomongin. Dan benar sajaahh.. kita sampai di bandara paaaas banget jam 21.30. Gak salah si pacar bawel mau berangkat lebih awal. Sampai di sana gw langsung lari ke information board nge-cek apakah pesawat yang ditumpangi bokap nyokap sudah mendarat atau belum. Ternyata pesawat Emirates dari Dubai belum ada tanda-tanda mendarat dan yang bikin gw heran, gak ada info kalo itu delay juga. Huahhh, hati kembali cemas dan gelisah. Komat-kamit baca doa semoga pesawat nya baik-baik saja. Gw dan pacar gonta-ganti celingak celinguk liat apakah udah ada tanda-tanda kedatangan mereka. Dan akhirnya tepat di jam 10 malam, Mom and Dad landed safe and sound at Jakarta International Airport, Soekarno Hatta. Begitu melihat penampakan mereka keluar dari terminal kedatangan muka gw langsung sumringah diiringi ucapan syukur dalam hati.. Alhamdulillaah :D

Seperti orang pulang Haji pada umumnya, sepanjang perjalanan pulang bokap dan nyokap sibuk berbagi kisah-kisah mereka selama di sana. Kami (gw, pacar dan nenek) pun mendengarkan dengan excited. Dari semua kisah yang mereka ceritakan, yang bikin gw mau nangis adalah kisah tentang kecelakaan mereka.. Jadi di perjalanan mereka dari Mina - Mekkah (if I'm not mistaken), supir bis yang mereka tumpangi ngantuk dan bis pun menabrak beton pembatas jalan. Sisi kanan bis hancur. Bukan cuma itu, penumpang yang duduk di sisi kiri depan menjadi korban luka parah. Kaki nya hancur dan harus di operasi. Tangki bensin bis bocor dan kemungkinan bis meledak sangat besar. Alhamdulillah penumpang yang lain sempat di evakuasi. Hal yang bikin gw merinding adalah, nyokap dan bokap duduk di sisi kanan depan which is sangat dekat dengan korban. Bahkan darah korban masih menempel di tas nyokap. Lord, It could be happened to my parents. It was a near-to-death experience for them. But thank God, they're save and sound.. And I couldn't stop thanking God by saying Alahmdulillah silently :')

Before the crash

After the crash





Dear The Almighty Allah, terima kasih karena Engkau telah mengabulkan doa-doa ku di setiap sholat ku untuk melindungi dan menjaga orang tua hamba selama di sana :')


Loves,

Andaw

1 comment:

outbound training di malang said...

kunjungan gan.,.
bagi" motivasi.,.
Saat harapan mu belum terwujud maka jaganlah kamu berhenti berharap dan teruslah berusaha.
di tunggu kunjungan balik.na gan.,.,